Isnin, 13 Februari 2012

cinta agung

CINTA yang AGUNG adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’.

Apabila cinta tidak berhasil… Bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi… Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya.. tapi.. ketika cinta itu mati.. kamu tidak perlu mati bersamanya… Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang.. melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. Entah bagaimana… dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri.. dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada. Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.
Teman Sejati… mengerti ketika kamu berkata ‘Aku lupa.. ‘Menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘Tunggu sebentar’. Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘Tinggalkan aku sendiri’. Membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata ‘Bolehkah saya masuk?’
Mencintai… bukanlah bagaimana kamu melupakan.. melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN.. Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan.. melainkan bagaimana kamu MENGERTI… Bukanlah apa yang kamu lihat.. melainkan apa yang kamu RASAKAN.. Bukanlah bagaimana kamu melepaskan.. melainkan bagaimana kamu BERTAHAN…
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati…dibandingkan menangis tersedu-sedu.. Air mata yang keluar dapat dihapus.. sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.. Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang.. Tapi ketika Cinta itu Tulus, meskipun kalah, kamu tetap menang hanya karena kamu berbahagia… dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.. Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.. Jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai Melainkan.. berjuanglah demi cintamu. Itulah CINTA SEJATI. Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan daripada berjalan bersama orang ‘yang tersedia’. Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling menyakiti hatimu & kadang kala teman menangis bersamamu. Itu semua adalah cinta yang tidak kamu sadari. Cinta berarti aku mengetahui orang yang aku cintai. Menyadari begitu banyak faset pada dirinya, bukan cuma sisi baiknya tetapi juga keterbatasan, inkonsistensi dan kelemahan-kelemahannya.
Cinta berarti aku peduli pada kesejahteraan orang yang aku cintai. Dalam ketulusanku, kepedulianku bukan untuk mengikat seperti barang yang kumiliki. Sebaliknya aku peduli pada pertumbuhannya dan aku berharap semoga ia menjadi apapun yang ia inginkan, sekalipun aku harus merasakan ketidaknyamanan dalam menjalani waktu. Cinta berarti memiliki rasa hormat terhadap harga diri orang yang aku cintai. Aku bisa melihatnya sebagai seseorang yang terpisah dariku, dengan nilai-nilainya, pikiran-pikirannya dan perasaan-perasaannya dan aku tidak memaksakan untuk menyerahkan identitasnya, menyesuaikannya pada citra yang aku harapkan.
Cinta berarti memiliki tanggungjawab terhadap orang yang aku cintai. Bila aku mencintainya, aku responsive terhadap kebutuhan-kebutuhannya sebagai satu pribadi. Tanggung jawab ini tidak mengikatku untuk melakukan sesuatu yang bisa ia lakukan sendiri. Ia hanyalah untuk menyadarkanku akan siapa aku dan apa yang aku lakukan untuknya, dengan begitulah aku kemudian langsung terlibat dalam kebahagiaan dan kesulitannya.
Cinta berarti tumbuh bagiku serta orang yang aku cintai. Bila aku mencintainya, aku menjadi tumbuh karena cintaku. Ia menjadi stimulan bagiku guna memenuhi keinginanku mewujudkan diriku yang kuinginkan, demikian pula cintaku akan meningkatkan kesadaran pada dirinya. Masing-masing tumbuh karena kepedulian kita dan karena kita dipedulikan. Cinta berarti membuat komitmen pada orang yang aku cintai. Komitmen itu tidak berarti penyerahan diri secara total masing-masing pribadi, bukan pula berarti bahwa hubungan harus permanen. Maknanya adalah bahwa komitmen ini mengandung keinginan untuk selalu bersama-sama di saat-saat sedih, di saat-saat sulit, saat-saat melewati suatu perjuangan dan kepedihan, sebagaimana tetap bersama dalam ketenangan dan kebahagiaan.
Cinta berarti bahwa aku mungkin terluka bila aku membuka diri karena percaya padanya, aku mungkin akan mengalami luka, penolakan, atau kehilangan. Karena ia tidak sempurna, ia mempunyai kapasitas untuk melukaiku, dan karena tidak ada jaminan dalam cinta. Cinta berarti mempercayai orang yang aku cintai. Bila aku mencintainya, aku percaya ia akan menerima kepedulian dan cintaku dan keyakinan bahwa ia tidak akan melukaiku dengan sengaja. Aku percaya ia akan melihatku sebagai seseorang yang layak untuk dicintai dan ia tidak akan mengabaikanku. Cinta bisa mentolerir ketidaksempurnaan. Dalam sebuah hubungan cinta ada saat-saat bosan, saat ketika rasanya aku ingin menyerah saja, saat-saat sulit dimana aku nyaris tidak mampu bertahan, namun aku masih memiliki kemampuan untuk mengingat apa yang sama-sama pernah kita miliki di masa yang lalu dan bahwa aku bisa membayangkan apa yang akan aku dapatkan di masa depan seandainya kita cukup berani menghadapi masalah-masalah kita dan memecahkannya bersama-sama. Cinta itu membebaskan. Cinta diberikan secara bebas, tidak diserahkan karena permintaan.
Cinta itu meluas. Bila aku mencintaimu, aku mendorongmu untuk membentuk dan mengembangkan hubungan-hubungan yang lain. Sekalipun hidup kita untuk satu sama lain, dan komitmen kita berdua menjadi inti dari apa yang kita lakukan, tetapi kita tidak secara total dan eksklusif terikat satu sama lain. Kita adalah pribadi-pribadi yang interdependen yang membutuhkan kehadiran-kehadiran yang lain untuk memenuhi takdir kita. Sekalipun demikian kita juga individu yang terpisah. Kita harus berjuang atas nama kita sendiri. Cinta berarti mengidentifikasikan diri dengan orang yang aku cintai. Bila aku mencintainya, aku bisa berempati padanya dan melihat dunia melalui matanya. Aku bisa mengidentifikasikan diri padanya karena aku bisa melihat diriku di dalam dirinya dan dirinya di dalam diriku. Kedekatan ini tidak berarti sebuah kebersamaan yang terus-menerus, karena jarak dan keterpisahan sering kali essensial dalam hubungan percintaan. Jarak dapat memperkuat ikatan cinta dan ia akan membantu kita menemukan kembali diri kita, sehingga kita bisa bertemu lagi dalam sebuah cara yang baru.
Cinta itu selfish. Aku hanya bisa mencintainya bila secara tulus ia mencintai, menilai, menghargai dan menghormati diriku sendiri. Bila aku kosong, maka yang bisa aku berikan adalah kekosonganku. Cinta yang matang adalah kesatuan dalam keadaan menjaga integritas tiap orang, individualitas masing-masing. Dalam cinta paradoks ini terjadi, bahwa ketika 2 manusia menjadi satu mereka tetaplah dua.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan